Jenis Obat Tradisional

Mengenal Berbagai Jenis Obat Tradisional Warisan Leluhur

Mengenal Berbagai Jenis Obat Tradisional Warisan Leluhur untuk Kesehatan Masa Kini

Obat tradisional telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Sebelum berkembangnya ilmu kedokteran modern, masyarakat telah lebih dulu mengenal tanaman-tanaman herbal dan ramuan alami sebagai solusi untuk berbagai penyakit. Kini, meski pengobatan modern semakin maju, obat tradisional tetap eksis dan di gunakan secara luas, baik sebagai pelengkap pengobatan medis maupun sebagai pencegahan penyakit.

Namun, tahukah Anda bahwa obat tradisional memiliki berbagai jenis? Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang Jenis Obat Tradisional, baik berdasarkan bahan dasarnya, cara pengolahan, maupun status legalitasnya.


1. Berdasarkan Bentuk dan Cara Pengolahan

Obat tradisional dapat dibedakan berdasarkan cara pengolahan dan bentuk akhirnya:

a. Jamu

Bentuk paling umum dari obat tradisional di Indonesia. Jamu biasanya dibuat dari ramuan tanaman obat seperti kunyit, jahe, temulawak, sambiloto, dan lain-lain. Proses pembuatannya pun relatif sederhana: bahan-bahan ditumbuk, direbus, atau diseduh, lalu diminum dalam keadaan segar. Banyak masyarakat masih membuat jamu secara rumahan, meskipun kini juga tersedia dalam bentuk kemasan instan.

b. Simplisia

Bahan alami yang di gunakan dalam bentuk aslinya, tanpa banyak pengolahan. Misalnya, daun sirih kering yang di seduh sebagai obat kumur, atau akar-akaran yang di rebus untuk obat dalam. Simplisia bisa berasal dari tumbuhan, hewan, maupun mineral.

c. Obat Herbal Terstandar (OHT)

Ini adalah jenis obat tradisional yang sudah mengalami proses produksi dengan standar tertentu dan diuji secara ilmiah, biasanya dalam bentuk kapsul, tablet, atau cairan. Produk ini sudah melalui uji praklinis (misalnya pada hewan) untuk membuktikan khasiat dan keamanannya.

d. Fitofarmaka

Jenis obat tradisional dengan tingkat validasi ilmiah paling tinggi. Obat ini telah melalui uji praklinis dan klinis (pada manusia) serta diproduksi dengan standar farmasi modern. Fitofarmaka dapat di resepkan oleh dokter sebagai bagian dari terapi medis.


2. Berdasarkan Asal Bahan

Obat tradisional juga diklasifikasikan berdasarkan bahan utamanya:

a. Obat Herbal (Botani)

Mayoritas obat tradisional berbasis tanaman atau tumbuhan. Misalnya, daun sirsak di percaya untuk menurunkan tekanan darah, dan jahe di gunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan.

b. Obat dari Hewan

Beberapa obat tradisional menggunakan bahan hewani, seperti empedu ular, sarang burung walet, atau madu. Kandungan alami dalam produk hewani di percaya memiliki manfaat penyembuhan tertentu.

c. Obat dari Mineral

Walaupun lebih jarang, beberapa ramuan tradisional menggunakan bahan mineral, seperti belerang untuk mengatasi gangguan kulit.


3. Berdasarkan Asal Budaya

Di Indonesia, terdapat berbagai budaya yang memiliki sistem pengobatan tradisional masing-masing:

  • Jamu (Jawa)

  • Usada (Bali)

  • Obat Dayak (Kalimantan)

  • Pengobatan Tradisional Batak (Sumatra Utara)

  • Pengobatan Adat Papua

Masing-masing memiliki ciri khas ramuan dan pendekatan pengobatan yang diwariskan secara turun-temurun.


Keamanan dan Legalitas Obat Tradisional

Meski berbahan alami, tidak semua obat tradisional aman di konsumsi tanpa pengawasan. Beberapa bahan bisa menimbulkan efek samping atau berinteraksi negatif dengan obat medis. Oleh karena itu, penting memilih produk yang terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Terutama untuk OHT dan fitofarmaka.

Baca juga: Daftar Obat Hipertensi yang Sering Diresepkan Dokter

Obat tradisional merupakan warisan budaya yang memiliki potensi besar dalam dunia kesehatan modern. Dengan pemanfaatan yang bijak dan ilmiah, jenis-jenis obat tradisional dapat menjadi pelengkap yang efektif dalam menjaga kesehatan masyarakat. Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsinya. Terutama jika Anda sedang dalam pengobatan medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *